11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan;
{وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya.
Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt.
Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya.
11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ.
Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt.
{وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ.
{وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt.
Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ.
Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya.
Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt.
11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan;
Tafsir Surat Fathir Ayat 11 - Surah Fatir Ayat 32 33 | Mufradat Ayat DAlam Bahasa Indonesia / {وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ (9) مَنْ.. 11) damir yang ada dalam ayat ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ainnya, karena yang diberi usia panjang tercatat di dalam lauh mahfuz dan dengan sepengetahuan allah swt. Abdur rahman mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa tidakkah engkau melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan; 11) yakni tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini. Bagi manusia yang menginginkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak, hendaknya taat atas perintah allah swt.